Makam Tentara Jerman di Arca Domas
berfoto didepan tugu peringatan untuk menghormati prajurit Jerman yang telah gugur.
Sepuluh makam prajurit Jerman beberapa diantaranya adalah prajurit tak dikenal,telah beristirahat dengan tenang di lereng gunung pangrango,di Pasir Muncang,desa Sukaresmi, kecamatan Megamendung,Bogor.
Lapangan rumput diarea pemakaman yang rapi dan terjaga kebersihannya.
Lapangan rumput diarea pemakaman yang rapi dan terjaga kebersihannya.
Para prajurit Jerman yang datang dengan kapal selam U-Boat U-19 pada tanggal 7 mei 1945 dalam rangka membantu pihak Jepang.
Kesepuluh prajurit Jerman yang gugur ini beragam ada yang terbunuh karena dikira tentara Belanda,ada yang kecelakaan dan ada yang gugur saat melawan sekutu.salah satu perwira tentara Jerman yang gugur di Indonesia.berfoto di Tugu peringatan Angkatan Laut Jerman yang di bangun oleh tiga bersaudara Helfferich
beberapa nisan tentara Jerman yang berhasil saya abadikan dan ada dua makam terpisah karena tidak dikenal(unbekkant)
Menuju kompleks pemakaman ini lumayan melelahkan tapi rasa lelah terbayar dengan keindahan cagar alam Arca Domas yang memiliki beberapa spot foto untuk berselfi.
Awalnya disekitar kompleks pemakaman tentara Jerman ini dulunya adalah perkebunan teh dan kina yang sayangnya sudah habis di jarah.
Suasana kompleks pemakaman ini terasa sejuk dan damai,tidak terkesan angker sekalipun banyak pohon-pohon besar yang mengelilinginya.
salahsatu makam prajurit tak dikenal yang berada tak jauh dari sebuah pohon besar yang sudah lumayan tua.
Jika kita ingin berkunjung ke kompleks pemakaman tentara Jerman ini dari Jakarta bisa naik bus dengan tujuan Bogor sambung Ciawi,lalu turun di perempatan Ciawi,oper angkot turun di simpang Gadog lalu sambung dengan angkot turun di pertigaan pasar Sukaresmi dan jika kuat kita bisa berjalan kaki melewati jalanan yang terus menanjak sepanjang tiga kilometer hingga kelokasi.
pemandangan yang indah berupa areal persawahan di pinggir jalan Pasir Muncang yang menuju kearah kompleks pemakaman tentara Jerman.
Dan saat mau kembali, saya beruntung ada tumpangan hingga perempatan Ciawi untuk selanjutnya kembali ke Jakarta dengan bus Lorena yang khusus untuk antarkota dalam provinsi hingga turun di terminal kampung rambutan dan sambung Transjakarta menuju ke Tanjung Priok untuk pulang ke Cilincing.
Komentar
Posting Komentar